" BURHAN-ONNIE, BERSIH, TEGAS, CERDAS & SANTUN "

Kepercayaan Publik pada Partai Demokrat Tetap yang Tertinggi

Senin, 13 Februari 2012 | 15:03 WIB dimuat dalam Berita, Berita Partai, Headline, Kabar Terkini
Jakarta: Berbeda dengan berbagai opini yang dikembangkan tentang Partai Demokrat ternyata kepercayaan masyarakat terhadap partai yang digagas pendiriannya oleh Dr Susilo Bambang Yudhoyono masih yang tertinggi. Terbukti lembaga survei dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang kredibilitasnya sangat tinggi menyebutkan Partai Demokrat masih tetap bertahan di urutan pertama. Hasil survey itu jelas mematahkan berbagai opini yang berkembang selama ini.
Dalam siaran pers yang diterima wartawan, CSIS menyebutkan hingga saat ini kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat masih yang tertinggi, disusul Partai Golkar, dan selanjutnya PDIP di urutan ketiga.
“Partai Demokrat tetap berada di urutan pertama dengan selisih dua persen dengan Partai Golkar,” kata Peneliti CSIS Sunny Tanuwidjaja dalam siaran persnya, Senin (13/2/2012).

Menurut Sunny, survei yang dilakukan selama satu pekan itu secara acak diadakan bertingkat di 33 provinsi, pada 16 hingga 24 Januari 2012. Di sisi lain dalam survey yang dilakukan penilaian publik terhadap partai politik peserta Pemilu 2009 sedikit mengalami pergeseran.
“Hasilnya Partai Demokrat hingga saat ini masih (yang tertinggi) mendapatkan kepercayaan publik dengan prosentase 12,6 persen, disusul Partai Golkar 10,5 persen dan PDI Perjuangan 7,8 persen,” kata Sunny kembali.

Dalam survey itu PKB berada di urutan keempat dengan memperoleh suara 4,4 persen, menyusul berikutnya PKS 3,1 persen, Gerindra 3 persen, PPP 2,8 persen, PAN 2,3 persen dan Hanura sebesar 0,7 persen.
“Ada 2.220 responden yang kami survei, namun kami mengambil 2.117 responden yang bisa dilihat sisi validitasnya,”pungkasnya.
Hasil survei CSIS ini tentu sangat membanggakan para kader Partai Demokrat. CSIS adalah lembaga yang teruji kredibilitasnya.
Dari penelusuran di wikipedia terpampang nyata CSIS (di Indonesia) adalah lembaga yang didirikan pada 1971. Lembaga ini adalah sebuah institusi independen dan bipartisan yang melakukan penelitian kebijakan dan analisis strategis dalam politik, ekonomi, dan keamanan.
CSIS juga aktif terlibat dalam kerja sama internasional, termasuk menjadi tuan rumah untuk Komite Nasional Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi Pasifik (Indonesian National Committee for Pacific Economic Cooperation – INCPEC) untuk Dewan Kerja Sama Ekonomi Pasifik (Pacific Economic Cooperation Council – PECC). CSIS juga merupakan salah satu lembaga pendiri Dewan Kerja Sama Eropa Asia (Council for Asia Europe Cooperation – CAEC).
CSIS menerbitkan berbagai buku dan monograf penelitian dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, seperti The Indonesian Quarterly (sejak 1974), Analisis CSIS (sejak 1971). CSIS bekerja sama dengan Proyek Indonesia dari Universitas Nasional Australia (ANU) untuk menerbitkan dan mendistribusikan Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES).
Lembaga ini memiliki sebuah perpustakaan yang berbasiskan topik yang terbuka bagi umum dengan sekitar 50.000 judul buku dan banyak jurnal akademis, serta pelayanan kliping surat kabar dari berbagai surat kabar nasional maupun regional.

Di Amerika Serikat ada juga Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah tangki pemikir untuk kebijakan luar negeri yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat. CSIS didirikan pada 1964 oleh Admiral Arleigh Burke dan sejarahwan David Manker Abshire, mula-mula sebagai bagian dari Universitas Georgetown. CSIS adalah sebuah lembaga yang sepenuhnya mandiri dan bipartisan, yang melakukan studi kebijakan dan analisis strategis tetang masalah-masalah politik, ekonomi, dan keamanan.
CSIS di AS mempunyai staf yang jumlahnya sekitar 220. (tribun/wikipedia/dik)
Sumber http://www.demokrat.or.id