" BURHAN-ONNIE, BERSIH, TEGAS, CERDAS & SANTUN "

Ke Bogor Naik KRL, Dahlan Kritik Manajemen KA Penumpang yang naik di atap membuatnya gemas sekaligus kasihan.



JUM'AT, 23 DESEMBER 2011, 15:35 WIB
Aries Setiawan, Suryanta Bakti Susila
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan hari ini membuat terkejut banyak pihak. Untuk menghadiri rapat terbatas kabinet di Istana Bogor, mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu menumpang kereta rel listrik (KRL) Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor. Padahal, biasanya, pejabat sungkan naik angkutan umum.

Apa yang membuat menteri itu naik KRL? "Memang saya naik kereta api ke Bogor. Memangnya kenapa naik kereta api, saya ingin tahu setelah satu bulan sistem baru loop line itu bagaimana orang sudah terbiasa atau belum," kata Dahlan di Istana Bogor, 23 Desember 2011.
Awalnya, dia membeli tiket kereta kelas ekonomi dari Manggarai. Namun, karena sudah ketinggalan kereta ekonomi, sehingga harus menunggu satu jam lagi, akhirnya Dahlan beralih menggunakan Commuter tujuan Bogor.
"Iya sudah beli karcis. Kalau saya naik kereta ekonomi berikutnya saya telat sampai di sini (Istana Bogor), kemudian naik kereta Commuter lalu turun di Stasiun Bogor," tuturnya.
Dahlan mengaku ingin tahu bagaimana sistem baru itu bekerja. Dia pun memerhatikan bagaimana lalu lalang orang dan lalu lintas keretanya. "Saya juga ingin tahu perpindahan orang dari satu jalur ke jalur lain seperti apa," ujarnya.

Dari pantauannya itu pun, dia mendapat banyak pengalaman dan masukan untuk moda angkutan ini. "Saya lihat orang mulai terbiasa. Tapi memang ini kasihan perpindahan orang dari Bekasi ke Tanah Abang pindah di Manggarai pindahnya 25 menit. Menurut saya itu masih kelamaan akibatnya orang menunggu terlalu lama. Kemudian juga terlalu penuh karena harus menampung terlalu
banyak (penumpang)," tuturnya.

Dahlan pun berjanji akan mencari solusi atas permasalahan yang ditemuinya itu. "Jadi nanti kita akan bicarakan bagaimana cara menambah agar tidak sampai 25 menit," kata dia.
Masalah lain yang ditemuinya, penumpang kereta ekonomi masih banyak yang naik di atap. Menurutnya, pemandangan itu membuatnya gemas sekaligus merasa kasihan. "Memang tidak ada tempat di dalam, sehingga memang perlu waktu selesaikan ini," katanya.

Sesampai Stasiun Bogor, Dahlan tidak lantas ke Istana. Tapi sarapan soto. Saking keasyikan, Dahlan pun menyadari, waktunya tinggal 10 menit lagi untuk ke Istana Bogor.
Buru-buru dia beranjak keluar stasiun, kemudian mencari kendaraan, mobil. Rupanya, dia menemukan kesemrawutan stasiun. "Waduh ada jualan, becak dan macam-macam," ucapnya.
Akhirnya, dia memilih naik ojek. "Seandainya tidak naik ojek, saya ketinggalan," katanya. Tentu, menteri Dahlan pun tak lupa memberikan bayaran lebih untuk pengojek sepeda motor itu. (umi)



Kendaraan bukan Kendala
Minggu, 18 Maret 2012 , 11:43:00http://www.kaltimpost.co.id
BANDUNG- Dari kampus ITB, Menteri BUMN Dahlan Iskan bergegas menuju Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Bukan memakai mobil, tapi menumpangi motor milik salah seorang mahasiswa. Geni Isno Murti, mahasiswa ITB itu, mengaku beruntung bisa memberi boncengan kepada sang menteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar